GRESIK - Ketua Umum PB Nahdlatul Ulama, KH Said Aqil Siroj, bersama Wakil
Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf hadir ke acara haul ke-295 bupati pertama
Gresik, Kanjeng Tumenggung Poesponegoro di area Makam Pahlawan, Jl Pahlawan,
Gresik, Minggu (8/11/2015).
Kyai Said Aqil
menyampaikan tentang Islam Nusantara menjadi benteng bagi perkembangan
teknologi yang terus berkembang.
“Di era globalisasi
yang sangat radikal ini, negara menjadi kecil dan sangat mudah sekali
mendapatkan informasi. Tinggal buka internet semua informasi bisa didapat. Ini
ancaman yang bisa menghilangkan jati diri," kata Kyai Said Aqil dalam
ceramahnya.
Katanya, ancaman itu
bisa dihadapi dengan akhlaq dan keimanan sehingga bisa memperkokoh Islam.
Acara itu juga
dihadiri mantan Bupati Gresik Sambari Halim Radianto, beberapa Kepala SKPD,
Camat dan undangan.
Menurut Kyai Said Aqil,
Islam Nusantara bagi dunia internasional sangat menarik. Sebab Bangsa Indonesia
masih mempunyai jati diri dan kepribadian yang kuat, tidak hanyut dalam era
globlalisasi.
“Kita harus bangga,
kita masih punya jati diri dan kepribadian dan tidak hanyut dalam era
globalisasi dan tidak terpengaruh pada golongan ekstrim kanan dan ekstrim
kiri,” imbunya.
Ia sempat pula rencan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti ihwal pengaturan urusan hate speech atau ujaran kebencian.
Menurut Said,
perkembangan teknologi memunculkan media sosial yang banyak menyebar berita
bohong sehingga kepolisian membatasi media sosial.
“Bukan membatasi
demokrasi tapi demokrasi yang berbudaya dengan ahlakhul karimah, bukan
demokrasi yang menjelek-jelekkan negara,” imbuhnya, tidak membedakan spesifik
antara negara ataukah pejabat negara.
Sumber : Tribunnews
0 komentar:
Posting Komentar