“Ingatlah,
sesungguhnya wali – wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan
tidak (pula) mereka bersedih hati.”
(QS. Yunus : 62)
Sebenarnya kata manaqiban berasal dari kata ‘manaqib’ (bahasa
Arab), yang berarti biografi, kemudian ditambah dengan akhiran ‘an’ (bahasa
Indonesia) menjadi manaqiban yang berarti kegiatan pembacaan manaqib (biografi)
Syaikh ‘Abdul Qodir al-Jailani, seorang Wali (kekasih) Allah yang sangat
legendaris.
Syaikh Abdul Qodil al-Jailani
adalah seorang ulama yang sangay dihormati kalangan sunni (Ahlussunah wal Jama’ah).
Beliau lahir hari Rabu, 1 Ramadhan 470 H. Beliau wafat pada tanggal 9 Rabi’ul
Akhir 561 H di Baghdad, Irak.
Pada mulanya
acara manaqib di Langgar Gedong (Manaqib) dirintis oleh KH. M. Thoha Hasan sekitar tahun 1945 selanjutnya
dilanjutkan oleh KH. Mahfud Thoha Hasan dan saat ini dilanjutkan oleh KH. Umar
Thoha Hasan. Tujuan utama diselengarakan manaqib adalah menauladani orang –
orang sholeh seperti Syaikh Abdul Qodir al-Jailani dalam upayanya beribadah
kepada Allah SWT sesuai apa apa yang telah diatur dalam Al Qur’an dan Ash
Sunnah. Acara ini terselenggara secara istiqomah setiap bulan dan pada
puncaknya diperingati setiap tahun tepat pada acara Haul Sulthonil Auliya’
Sayyidina Syekh Abdul Qodir al-Jailani RA.
Dalam
penyelenggaraannya manaqib yang diisi dengan pembacaan sejarah dan pujian
kepada Rasulullah SAW, Dzikir, pembacaan ayat suci Al Qur’an, pembacaan sejarah
Waliyullah Syaikh Abdul Qodil al-Jailani, serta Majlis Taklim. Dengan
dibacakannya sejarah Rasulullah SAW beserta sejarah orang-orang sholeh
diharapkan para jamaah dapat terpacu untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan
kepada Allah SWT.
Pada kesempatan
ini (20/01), KH. Zubair Abdul Aziz (Surabaya) sebagai penceramah juga menceritakan masa
pemondokanya bersama KH. Umar Thoha Hasan (Putra KH. M. Thoha Hasan) di Makkah.
Kala itu KH. Umar Thoha Hasan merupakan salah seorang santri yang sangat
istiqomah beribadah di tengah malam, ketika itu guru beliau Abbuya Sayyid
Muhammad Al Maliki sedang membaca Al Qur’an dan KH. Umar Thoha Hasan sedang
melaksanakan sholat Tahajud. Setelah selesai melaksanakan ibadah sholat
Tahajud, Abbuya Sayyid Muhammad Al Maliki menegur KH. Umar Thoha Hasan yang
intinya kalau ingin masuk surga jangan sendirian, ajaklah yang lainnya untuk
masuk surga. Sejak saat itu beliau selalu membangunkan santri lainnya untuk
beribadah kepada Allah SWT di tengah malam. Ada kalimat yang sangat khas ketika
KH. Umar Thoha Hasan membangunkan ibadah ditengah malam, yakni “Bangunlah orang
yang tidur, ingatlah akan Allah Dzat yang kekal”.
Dalam ceramahnya
KH. Zubair Abdul Aziz (Surabaya) tak henti-hentinya mengingatkan hadirin untuk
meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah kepada Allah SWT, dengan menjalankan
segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya serta menghidupkan sunnah
Rasulullah SAW. Acara tersebut juga dimeriahkan oleh tim hadrah Pache Doyong
dari Manyar, Gresik.
Imam Ibnu Rajab
juga berkata, "Syaikh Abdul Qadir al Jailani Rahimahullah memiliki
pemahaman yang bagus dalam masalah tauhid, sifat-sifat Allah, takdir, dan
ilmu-ilmu ma'rifat yang sesuai dengan sunnah."
Berikut karya
– karya Syaikh Abdul Qodir al-Jailani:
Tafsir Al
Jilani
al Ghunyah
Li Thalibi Thariqil Haq,
Futuhul
Ghaib.
Al-Fath
ar-Rabbani
Jala'
al-Khawathir
Sirr
al-Asrar
Asror Al
Asror
Malfuzhat
Khamsata
"Asyara Maktuban
Ar Rasael
Ad Diwaan
Sholawat
wal Aurod
Yawaqitul
Hikam
Jalaa al
khotir
Amrul
muhkam
Usul as
Sabaa
Mukhtasar
ulumuddin
Murid-muridnya
mengumpulkan ihwal yang berkaitan dengan nasihat dari majelis-majelis dia.
Dalam masalah-masalah sifat, takdir dan lainnya, ia berpegang dengan sunnah. Ia
membantah dengan keras terhadap orang-orang yang menyelisihi sunnah.
HAUL AKBAR SAYYID SYEKH ABDUL QODIR AL JAILANI
Hari : Rabu
Tanggal : 20 Januari 2016 M (11 Rabiuts Tsani 1437 H)
Pukul : 19.30 WIB
Acara : Manaqib (Umum)
Tempat : Langgar
Manaqib (Jalan Raden Santri 1A, Bedilan
Gresik)
Penceramah : KH.
Zubair Abdul Aziz (Surabaya)
Hari : Kamis
Tanggal : 21 Januari 2016 M (11 Rabiuts Tsani 1437 H)
Pukul : 15.30 WIB
Acara : Haul (Khusus Putra dan Anak - anak)
Tempat : Langgar
Manaqib (Jalan Raden Santri 1A, Bedilan
Gresik)
Penceramah : HB.
Abu Bakar bin Hasan Assegaf (Pasuruan)
Hari : Kamis
Tanggal : 22 Januari 2016 M (11 Rabiuts Tsani 1437 H)
Pukul : 19.30 WIB
Acara : Hadrah ISHARI
Tempat : Langgar
Manaqib (Jalan Raden Santri 1A, Bedilan
Gresik)
InsyaAllah
dihadiri juga HB. Husein Al Hadad (Lamongan), KH. Anwari (Abar – abir), KH.
Dahri (Bangkalan), dll
0 komentar:
Posting Komentar