:::: MENU ::::
  • Suitable for all screen sizes

  • Easy to Customize

  • Customizable fonts.

Rabu, 20 Januari 2016


“Ingatlah, sesungguhnya wali – wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.”
(QS. Yunus : 62)

Sebenarnya kata manaqiban berasal dari kata ‘manaqib’ (bahasa Arab), yang berarti biografi, kemudian ditambah dengan akhiran ‘an’ (bahasa Indonesia) menjadi manaqiban yang berarti kegiatan pembacaan manaqib (biografi) Syaikh ‘Abdul Qodir al-Jailani, seorang Wali (kekasih) Allah yang sangat legendaris.

Syaikh Abdul Qodil al-Jailani adalah seorang ulama yang sangay dihormati kalangan sunni (Ahlussunah wal Jama’ah). Beliau lahir hari Rabu, 1 Ramadhan 470 H. Beliau wafat pada tanggal 9 Rabi’ul Akhir 561 H di Baghdad, Irak.

Pada mulanya acara manaqib di Langgar Gedong (Manaqib) dirintis oleh KH. M. Thoha Hasan sekitar tahun 1945 selanjutnya dilanjutkan oleh KH. Mahfud Thoha Hasan dan saat ini dilanjutkan oleh KH. Umar Thoha Hasan. Tujuan utama diselengarakan manaqib adalah menauladani orang – orang sholeh seperti Syaikh Abdul Qodir al-Jailani dalam upayanya beribadah kepada Allah SWT sesuai apa apa yang telah diatur dalam Al Qur’an dan Ash Sunnah. Acara ini terselenggara secara istiqomah setiap bulan dan pada puncaknya diperingati setiap tahun tepat pada acara Haul Sulthonil Auliya’ Sayyidina Syekh Abdul Qodir al-Jailani RA.

Dalam penyelenggaraannya manaqib yang diisi dengan pembacaan sejarah dan pujian kepada Rasulullah SAW, Dzikir, pembacaan ayat suci Al Qur’an, pembacaan sejarah Waliyullah Syaikh Abdul Qodil al-Jailani, serta Majlis Taklim. Dengan dibacakannya sejarah Rasulullah SAW beserta sejarah orang-orang sholeh diharapkan para jamaah dapat terpacu untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.

Pada kesempatan ini (20/01), KH. Zubair Abdul Aziz (Surabaya) sebagai penceramah juga menceritakan masa pemondokanya bersama KH. Umar Thoha Hasan (Putra KH. M. Thoha Hasan) di Makkah. Kala itu KH. Umar Thoha Hasan merupakan salah seorang santri yang sangat istiqomah beribadah di tengah malam, ketika itu guru beliau Abbuya Sayyid Muhammad Al Maliki sedang membaca Al Qur’an dan KH. Umar Thoha Hasan sedang melaksanakan sholat Tahajud. Setelah selesai melaksanakan ibadah sholat Tahajud, Abbuya Sayyid Muhammad Al Maliki menegur KH. Umar Thoha Hasan yang intinya kalau ingin masuk surga jangan sendirian, ajaklah yang lainnya untuk masuk surga. Sejak saat itu beliau selalu membangunkan santri lainnya untuk beribadah kepada Allah SWT di tengah malam. Ada kalimat yang sangat khas ketika KH. Umar Thoha Hasan membangunkan ibadah ditengah malam, yakni “Bangunlah orang yang tidur, ingatlah akan Allah Dzat yang kekal”.

Dalam ceramahnya KH. Zubair Abdul Aziz (Surabaya) tak henti-hentinya mengingatkan hadirin untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah kepada Allah SWT, dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya serta menghidupkan sunnah Rasulullah SAW. Acara tersebut juga dimeriahkan oleh tim hadrah Pache Doyong dari Manyar, Gresik.

Imam Ibnu Rajab juga berkata, "Syaikh Abdul Qadir al Jailani Rahimahullah memiliki pemahaman yang bagus dalam masalah tauhid, sifat-sifat Allah, takdir, dan ilmu-ilmu ma'rifat yang sesuai dengan sunnah."
Berikut karya – karya Syaikh Abdul Qodir al-Jailani:
Tafsir Al Jilani
al Ghunyah Li Thalibi Thariqil Haq,
Futuhul Ghaib.
Al-Fath ar-Rabbani
Jala' al-Khawathir
Sirr al-Asrar
Asror Al Asror
Malfuzhat
Khamsata "Asyara Maktuban
Ar Rasael
Ad Diwaan
Sholawat wal Aurod
Yawaqitul Hikam
Jalaa al khotir
Amrul muhkam
Usul as Sabaa
Mukhtasar ulumuddin
Murid-muridnya mengumpulkan ihwal yang berkaitan dengan nasihat dari majelis-majelis dia. Dalam masalah-masalah sifat, takdir dan lainnya, ia berpegang dengan sunnah. Ia membantah dengan keras terhadap orang-orang yang menyelisihi sunnah.

HAUL AKBAR SAYYID SYEKH ABDUL QODIR AL JAILANI

Hari        : Rabu
Tanggal : 20 Januari 2016 M (11 Rabiuts Tsani 1437 H)
Pukul     : 19.30 WIB
Acara     : Manaqib (Umum)
Tempat : Langgar Manaqib (Jalan Raden Santri 1A, Bedilan  Gresik)
Penceramah : KH. Zubair Abdul Aziz (Surabaya)

Hari        : Kamis
Tanggal : 21 Januari 2016 M (11 Rabiuts Tsani 1437 H)
Pukul     : 15.30 WIB
Acara     : Haul (Khusus Putra dan Anak - anak)
Tempat : Langgar Manaqib (Jalan Raden Santri 1A, Bedilan  Gresik)
Penceramah : HB. Abu Bakar bin Hasan Assegaf (Pasuruan)

Hari        : Kamis
Tanggal : 22 Januari 2016 M (11 Rabiuts Tsani 1437 H)
Pukul     : 19.30 WIB
Acara     : Hadrah ISHARI
Tempat : Langgar Manaqib (Jalan Raden Santri 1A, Bedilan  Gresik)

InsyaAllah dihadiri juga HB. Husein Al Hadad (Lamongan), KH. Anwari (Abar – abir), KH. Dahri (Bangkalan), dll

0 komentar:

Posting Komentar

A call-to-action text Contact us