Pengurus Besar Nahdlatul Ulama melalui Komite Program
Kerjasama Syuriah PBNU,
Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LD-PBNU) dan Majelis Al Muwasholah Bainal Ulama
alMuslimin mengadakan Ngaji bersama Habib Umar Bin Hafidz dari Yaman di Masjid
An Nahdloh PBNU Kramat
Raya Jakarta Pusat.
Ratusan
peserta menghadiri acara, baik dari kalangan habaib ataupun jamaah khusu'
mengikuti berlangsungnya acara.
Acara ngaji kitab sudah hampir dua tahun dilakukan. Tepatnya sejak bulan Desember 2017. Mengaji dilakukan setiap hari Rabu minggu pertama setiap bulannya.
Acara ngaji kitab sudah hampir dua tahun dilakukan. Tepatnya sejak bulan Desember 2017. Mengaji dilakukan setiap hari Rabu minggu pertama setiap bulannya.
Biasanya
dilakukan secara Live streaming atau teleconference langsung dari Tarim Yaman
di lantai 8 gedung PBNU. Namun karena bertepatan dengan kunjungan Habib Umar ke
Indonesia maka beliau berkenan hadir dan ngaji langsung di PBNU.
Acara ini merupakan inisiasi dari Program Kerjasama Syuriah PBNU dan
Majelis Al Muwasholah Baina Ulama Almuslimin.
Menurut
Hery Haryanto Azumi Sekretaris Jenderal Majelis Dzikir Hubbul Wathon (Sekjen PB
MDHW), salah satu inisiator dari ngaji kitab bareng Habib Umar Bin Hafidz,
kegiatan ini adalah kerjasama antar pusat-pusat tradisi pengetahuan Islam
dunia. Dalam hal ini antara Tarim Yaman yang merupakan tanah asal para wali dan
Indonesia yang merupakan tanah perjuangan para wali.
Di
samping itu, jejaring ulama harus dibangun untuk mempersiapkan kebangkitan
ruhaniah dan hati umat Islam seluruh dunia. Gerakan Islam ke depan menemukan
bentuknya dalam perbaikan moralitas dan akhlak untuk menyelamatkan dunia dari
krisis yang berlangsung, krisis mental dan kemanusiaan.
Hery
menambahkan dalam berbagai kesempatan Habib Umar selalu menyebut bahwa paham
keagamaan yang benar akan mempengaruhi sikap yang benar terhadap masyarakat dan
negaranya.
"Kehadiran
Habib Umar secara langsung merupakan dukungan terhadap ikhtiar dan perjuangan
NU untuk menyelamatkan Indonesia dari ancaman disintegrasi yang disebabkan oleh
bertumbuhnya paham2 radikal transnasional yg ingin mengubah bentuk dan arah
negara," tandas Hery.
Sedangkan
menurut sekretaris LD-PBNU KH. Bukhori Muslim Kehadiran Habib Umar Bin Hafidz
merupakan sebuah kehormatan. Beliau adalah guru dari para habaib, kiai dan
ulama di Indonesia, terutama di Nahdlatul Ulama.
Menurutnya
kehadiran beliau hari ini merupakan penyejuk dan pelepas rasa rindu, yang
selama ngaji melalu video, sekarang bisa bertemu dan ngaji secara langsung.
"Kharisma
beliau sangat besar dan dikagumi banyak masyarakat indonesia. Komitmen beliau
berdakwah Islam ahlussunnah wal jamaah sangat kuat. Dakwah toleran dan tasamuh
selalu beliau gaungkan. Hal itu sangat cocok dengan karakter dan model dakwah
NU," tandas Bukhori.
Sedangkan
menurut KH.Marsudi Syuhud salah satu ketua PBNU mengatakan,
sesungguhnya dalam konteks Halaqah dengan NU sudah tersambung ratusan tahun
yang lalu antara para habaib dari Yaman dengan para kiai Nusantara. Sanad dan
halaqah itu kemudian sambung menyambung sampai sekarang.
Jadi
Sanad keilmuan ulama-ulama nusantara ini sudah sambung menyambung dengan para
habaib dari Handramaut Yaman sejak dari dulu.
Kiai
Marsudi menambahkan, kedatangan beliau ini merupakan tamu kehormatan bagi PBNU. Para kiai,
habaib dan juga santri sangat senang dengan kedatangan beliau. Karena beliau
ini habib yang sangat tekun dan istiqomah dalam menjaga dan mendidik
murid-muridnya di Indonesia. Selalu mengajarkan persatuan umat Islam dan juga
selalu berpesan untuk menjaga keutuhan bangsa atau NKRI.
"Semoga
kita semua, para kiai, para habaib dan para jamaah bisa mengambil ilmu dan
akhlak beliau Habib Umar Bin Hafidz sebagai panutan kita sekalian," kata
Kiai Marsudi.
Sumber : Tribunnews