:::: MENU ::::
  • Suitable for all screen sizes

  • Easy to Customize

  • Customizable fonts.

Simple, responsive theme, suitable for personal or corporate blog.

Jumat, 04 Oktober 2019


Pria kelahiran Gresik, 5 Desember 1971 ini merupakan anggota DPR petahana periode 2014-2019 yang kala itu duduk di komisi V membidangi infrastruktur, transportasi, daerah tertinggal dan transmigrasi, meteorologi, klimatologi, dan geofisika, serta pencarian dan pertolongan.

Jazilul lahir di Pulau Bawean, tepatnya di sebelah utara Gresik. Putra pasangan M Sunan Hamli dan Insiyah ini sejak kecil telah tumbuh di lingkungan yang religius. Kedua orang tuanya berprofesi sebagai guru agama.
Tamat dari Madrasah Ibtidaiyah Ma’rif Islamiyah, Kertosono, Gresik, Jazilul muda melanjutkan pendidikan di Pondok Pesantren Ihya’ul Ulum, Gresik, pimpinan ulama besar Nahdlatul Ulama (NU) KH. Ma’shum Sufyan (Alm).

Dia menghabiskan hari-hari di pesantren dengan memperdalam ilmu-ilmu agama, termasuk menekuni bacaan kitab-kitab salafi maupun kitab kuning.

Di pondok pesantren ini pula Jazilul mulai mengenal organisasi NU. Di pesantren selama enam tahun, Jazilul Fawaid kemudian hijrah ke Jakarta dan menempuh pendidikan S1 di Perguruan Tinggi Ilmu Al Quran (PTIQ) serta S2 di Istitut Ilmu AL Quran (IIQ).

Jazilul memulai karier politik dengan aktif berkegiatan di organisasi NU Gerakan Pemuda (GP) Ansor. Di dalam organisasi ini, pria yang akrab disapa Cak Jazil tersebut mulai berjejaring dengan tokoh-tokoh muda NU.

Pada 1999, mantan Ketua Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) ini dipercaya menjabat sebagai wakil sekjen Gerakan Pemuda Kebangkitan Bangsa yang notabene merupakan organisasi sayap PKB.

Jazilul memulai karier politik dengan aktif berkegiatan di organisasi NU Gerakan Pemuda (GP) Ansor. Di dalam organisasi ini, pria yang akrab disapa Cak Jazil tersebut mulai berjejaring dengan tokoh-tokoh muda NU.

Pada 1999, mantan Ketua Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) ini dipercaya menjabat sebagai wakil sekjen Gerakan Pemuda Kebangkitan Bangsa yang notabene merupakan organisasi sayap PKB.

Kedekatan Jazilul Fawaid dengan Cak Imin membawa karier politiknya perlahan tapi pasti merangkak naik. Ayah empat anak ini dipercaya sebagai staf ahli bidang industri perdagangan dan pembangunan ketika Muhaimin menjabat wakil ketua DPR tahun 2006 hingga 2009.

Ketika Muhaimin ditunjuk oleh Presiden ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono menjabat menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II, Jazilul lagi-lagi dipercaya menempati posisi sebagai staf khusus menteri selama empat tahun (2009-2013).

Suami dari Chalimatus Sa’diyah ini pada 2009 maju dalam pemilihan calon anggota legislatif dari PKB dan berkompetisi pada daerah pemilihan (dapil) Jawa Timur II meliputi wilayah Pasuruan dan Probolinggo.

Dia menempati posisi kedua, kalah jumlah suara dari adik pendiri PKB, Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Lily Chadijah Wahid yang menduduki peringkat teratas caleg PKB di dapil Jawa Timur II.

Maret 2013 Jazilul dilantik menjadi anggota DPR RI dalam pergantian antar waktu (PAW) anggota Fraksi PKB menggantikan Lily Wahid untuk sisa waktu periode 2013-2014.

Pemilu 2014, Jazilul maju dari dapil Jawa Timur X yang meliputi wilayah Gresik dan Lamongan. Dia akhirnya terpilih kembali menjadi anggota DPR RI periode 2014-2019 dengan perolehan 94.147 suara.

Pemilik usaha digital printing CV Kreasi Permaisindo itu duduk di Komisi V yang membidangi transportasi, pekerjaan umum dan perumahan rakyat. Pada periode tersebut, Jazilul juga memperoleh amanah untuk menjabat sebagai wakil ketua Badan Anggaran DPR.

Pemilu 2019, Jazilul Fawaid kembali mencalonkan diri. Masih dalam dapil yang sama seperti 2014, dosen Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAINU) itu berhasil menjadi anggota DPR untuk ketiga kalinya dengan perolehan 186.838 suara.

Sumbe : jpnn

Senin, 23 September 2019



Pengurus Besar Nahdlatul Ulama melalui Komite Program Kerjasama Syuriah PBNU, Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LD-PBNU) dan Majelis Al Muwasholah Bainal Ulama alMuslimin mengadakan Ngaji bersama Habib Umar Bin Hafidz dari Yaman di Masjid An Nahdloh PBNU Kramat Raya Jakarta Pusat.

Ratusan peserta menghadiri acara, baik dari kalangan habaib ataupun jamaah khusu' mengikuti berlangsungnya acara.           

Acara ngaji kitab sudah hampir dua tahun dilakukan. Tepatnya sejak bulan Desember 2017. Mengaji dilakukan setiap hari Rabu minggu pertama setiap bulannya.
Biasanya dilakukan secara Live streaming atau teleconference langsung dari Tarim Yaman di lantai 8 gedung PBNU. Namun karena bertepatan dengan kunjungan Habib Umar ke Indonesia maka beliau berkenan hadir dan ngaji langsung di PBNU.

Acara ini merupakan inisiasi dari Program Kerjasama Syuriah PBNU dan Majelis Al Muwasholah Baina Ulama Almuslimin.


Menurut Hery Haryanto Azumi Sekretaris Jenderal Majelis Dzikir Hubbul Wathon (Sekjen PB MDHW), salah satu inisiator dari ngaji kitab bareng Habib Umar Bin Hafidz, kegiatan ini adalah kerjasama antar pusat-pusat tradisi pengetahuan Islam dunia. Dalam hal ini antara Tarim Yaman yang merupakan tanah asal para wali dan Indonesia yang merupakan tanah perjuangan para wali.

Di samping itu, jejaring ulama harus dibangun untuk mempersiapkan kebangkitan ruhaniah dan hati umat Islam seluruh dunia. Gerakan Islam ke depan menemukan bentuknya dalam perbaikan moralitas dan akhlak untuk menyelamatkan dunia dari krisis yang berlangsung, krisis mental dan kemanusiaan.

Hery menambahkan dalam berbagai kesempatan Habib Umar selalu menyebut bahwa paham keagamaan yang benar akan mempengaruhi sikap yang benar terhadap masyarakat dan negaranya.

"Kehadiran Habib Umar secara langsung merupakan dukungan terhadap ikhtiar dan perjuangan NU untuk menyelamatkan Indonesia dari ancaman disintegrasi yang disebabkan oleh bertumbuhnya paham2 radikal transnasional yg ingin mengubah bentuk dan arah negara," tandas Hery.

Sedangkan menurut sekretaris LD-PBNU KH. Bukhori Muslim Kehadiran Habib Umar Bin Hafidz merupakan sebuah kehormatan. Beliau adalah guru dari para habaib, kiai dan ulama di Indonesia, terutama di Nahdlatul Ulama.

Menurutnya kehadiran beliau hari ini merupakan penyejuk dan pelepas rasa rindu, yang selama ngaji melalu video, sekarang bisa bertemu dan ngaji secara langsung.

"Kharisma beliau sangat besar dan dikagumi banyak masyarakat indonesia. Komitmen beliau berdakwah Islam ahlussunnah wal jamaah sangat kuat. Dakwah toleran dan tasamuh selalu beliau gaungkan. Hal itu sangat cocok dengan karakter dan model dakwah NU," tandas Bukhori.


Sedangkan menurut KH.Marsudi Syuhud salah satu ketua PBNU mengatakan, sesungguhnya dalam konteks Halaqah dengan NU sudah tersambung ratusan tahun yang lalu antara para habaib dari Yaman dengan para kiai Nusantara. Sanad dan halaqah itu kemudian sambung menyambung sampai sekarang.

Jadi Sanad keilmuan ulama-ulama nusantara ini sudah sambung menyambung dengan para habaib dari Handramaut Yaman sejak dari dulu.

Kiai Marsudi menambahkan, kedatangan beliau ini merupakan tamu kehormatan bagi PBNU. Para kiai, habaib dan juga santri sangat senang dengan kedatangan beliau. Karena beliau ini habib yang sangat tekun dan istiqomah dalam menjaga dan mendidik murid-muridnya di Indonesia. Selalu mengajarkan persatuan umat Islam dan juga selalu berpesan untuk menjaga keutuhan bangsa atau NKRI.

"Semoga kita semua, para kiai, para habaib dan para jamaah bisa mengambil ilmu dan akhlak beliau Habib Umar Bin Hafidz sebagai panutan kita sekalian," kata Kiai Marsudi.

Sumber : Tribunnews





Sabtu, 21 September 2019

Gresik – Dalam menyukseskan program generasi berencana, nantinya akan berlangsung Malam Grand Final Duta GenRe Gresik 2019 yang akan diadakan pada Sabtu (21/09) pukul 08.00 WIB di Wahana Ekspresi Poesponegoro II.

Pada malam Grand Final nantinya 30 peserta akan disaring menjadi 6 besar Putra dan 5 besar Putri. Dan barulah kemudian ditentukan juara satu, dua, tiga, dan beberapa juara atribut.

“Pemilihan Duta GenRe Gresik 2019 merupakan pemilihan Duta GenRe Gresik yang ke-5 secara terbuka. Tujuannya adalah sebagai role model, agent untuk menampaikan informasi seputar program GenRe diantaranya tiga resiko ancaman dasar kesehatan reproduksi remaja yakni pernikahan dini, seks pra nikah, dan NAPZA.” Ungkap Wahyu, ketua Duta GenRe Gresik saat dihubungi pada Jum’at (20/09).

Ia menambahkan nantinya Duta GenRe Gresik inilah yang bertgas mensosialisasikan program GenRe yang ada di Kabupaten Gresik.

“Namun tanggung jawab yang ada ini bukan hanya pada pemenang saja, nantinya semua finalis wajib mensosialisasikan program GenRe ke masyarakat. Juara satu, dua, dan lainnya adalah kompetisi diatas panggung. Dan setelah nanti turun panggung, mereka itu semua satu tim, semuanya tetap menjadi Duta GenRe Gresik.” Tegasnya.

Sebelum terpilih 30 finalis, pemilihan ini diikuti oleh ratusan remaja Gresik dari berbagai kecamatan. Tak hanya itu, Duta GenRe Gresik sejak beberapa tahun terakhir aktif mensosialisasikan program GenRe mulai dari pendewasaan usia perkawinan, 8 fungsi keluarga, HIV/Aids, Life skill, Gender, NAPZA, Free Sex, dan KIE/Advokasi serta PIK-R dan sebagainya di berbagai sekolah dan kelompok masyarakat di Kabupaten Gresik.

Senin, 09 September 2019


Dalam rangka menyukseskan program GenRe dari BKKBN, Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (KBPPPA) Kabupaten Gresik bersama Paguyuban Duta GenRe Gresik menggelar seleksi pemilihan Duta GenRe Gresik di Dinas KBPPPA Kabupaten Gresik (7/9/2019).

Pemilihan ini terbuka untuk umum dan diikuti oleh remaja Gresik. Wahyu Firmansyah, Ketua Paguyuban Duta GenRe Gresik menuturkan untuk menjadi seorang finalis, para peserta harus melalui beberapa tahap diantaranya seleksi administrasi, seleksi essay, dan wawancara.

“Peserta harus memenuhi kelengkapan administrasi yang telah ditentukan, menulis essay, serta melalui tahapan wawanara berupa materi seputar GenRe, bahasa Inggris, dan 3B (brain, beauty, behavior). Ungkap Wahyu

Menurut dia, Duta GenRe Gresik mendapat antusia yang luar biasa dari remaja Gresik, hal ini terbukti dari banyaknya remaja Gresik berpartisipasi dalam pemilihan Duta GenRe Gresik 2019 yang nantinya akan diambil 15 pasang untuk menjadi finalis.

“Alhamdulillah, tahun ini pemilihan Duta GenRe Gresik emdapat respon positif. Ada banyak remaja Gresik yang berpartisipasi dalam seleksi kali ini. Nantinya, para peserta akan diseleksi terpilih 15 pasang untuk menjadi finalis Duta GenRe Gresik 2019.” Kata Wahyu

Duta GenRe Gresik sendiri memiliki tugas mengedukasi para remaja tentang TRIAD KRR (Tiga Ancaman Dasar Kesehatan Reproduksi Remaja) serta beberapa substansi GenRe, sehingga para remaja dapat mempersiapkan kehidupan yang penuh dengan perencanaan yang tepat. Rencananya para finalis akan melalui serangkaian pra karantin dan karantina serta grand final yang akan diselenggarakan pada 21 September 2019 di Whana Ekspresi Poesponegoro (WEP) 2.

Berikut daftar finalis Duta GenRe Gresik tahun 2019 : 

PUTRI
1.     Yulia Rachma Syakira (Kebomas)
2.     Rifkya Ariyanti (Gresik)
3.     Refi Nur Mariska (Driyorejo)
4.     Melida Rima Septianasari (Kebomas)
5.     Sadrina Pramesti (Kebomas)
6.     Aisyah Zahwa Salsabila (Gresik)
7.     Alfatania Sekar Ismaya (Panceng)
8.     Gilbrania Maya Arindai (Duduk Sampeyan)
9.     Yunita Nur Ainiyyah (Kebomas)
10.   Ajeng Desy Novitasari (Kebomas)
11.   Dinda Ayu Wandira (Cerme)
12.   Febriyanti Amelia Sari (Gresik)
13.   Dwi Putri Arviani (Manyar)
14.   Laviola Vio Rentina (Driyorejo)
15.   Mafadhotul Zuliatin (Dukun)             

PUTRA
1.   Joko Samudro (Manyar)
2.   Munandar Priyo (Benjeng)
3.   Ferry Fahrizal (Manyar)
4.   Ryan Danuarta (Manyar)
5.   M. Hendi Hidayat (Gresik)
6.   M. Ainul Yaqin (Gresik)
7.   Irfan Taufiqurrahman (Kebomas)
8.   Ikhsanil Adli (Manyar)
9.   Abdul Muis Nawawi (Kebomas)
10.   M. Syaifuddin Nur (Manyar)
11.   M. Sandi Hartono (Kebomas)
12.   I Putu Wahyu (Manyar)
13.   Afifudin Amin (Driyorejo)
14.   M. Ramadhan Haqiqi (Manyar)
15.   M. Rizki Hermawan (Kedamean)


Minggu, 01 September 2019


GRESIK – Puncak acara Haul Akbar Gresik 2019 di Jalan Veteran, Gresik dihaadiri ratusan ribu jama’ah Al Khidmah dan masyarakat Gresik. Para  jama’ah yang hadir dari berbagai daerah bahkan mancanegara turut memadati sepanjang jalan veteran gresi pada Ahad (1/9/2019).

Dalam kegiatan tersebut tampak hadir Al Habib Murtadho bin Abu Bakar bin Thohir dari Yaman (Cicit Pengarang Kitab Sullam Tufiq), H. Emil Tsnaif Tarigan selaku ketua umum penggurus pusat Al Khidmah, Letjen TNI (Purn) Arifin Tarigan, AKBP Wahyu Sri Bintoro selaku Kapolres Gresik, Letkol Inf Budi Handoko selaku Dandim 0817 Gresik serta para ulama, masyayik, kyai, habaib serta ratusan ribu jama’ah Al Khidmah.

Ungkapan rasa syukur mewakili Panitia dan Jama’ah Al-Khidmah oleh H. Emil Tsnaif Tarigan ( Ketua Umum Pengurus Pusat Jama’ah Al-Khidmah) yang intinya :
Ucapan terima kasih kepada para Masyayikh, habaib, kyai, alim ulama, sesepuh, para pejabat dan jamaah sekalian yang telah turut hadir dalam kegiatan Majelis Dzikir ini semoga apa yang kita lakukan saat ini dimuliakan oleh Allah Subhanahu wa ta’ala
Kegiatan Majelis Dzikir dalam rangka Maulidurrosul Muhammad SAW dan Haul Akbar Gresik ini merupakan dirintis awal oleh Guru kita semua yaitu Alm Romo KH. Ahmad Asrori bin Utsman Al Ishaqi maka sudah sepatutnya kita semua untuk meneruskan perjuangan beliau dan merawat kegiatan majelis dzikir ini untuk bersama – sama mendapatkan keberkahannya karena beliaulah pemimpin tertinggi atau mursyiduttariqah yakni guru dari ajaran thariqah tersebut yang mendapat mandat dari guru-guru mursyid sebelumnya.
"Tak lupa kami sampaikan terima kasih kepada jajaran pengurus Jamaah Al-Khidmah Kab. Gresik, para Kyai dan Habib serta Pejabat Pemerintahan dan masyarakat Kab. Gresik atas bantuan dan kerjasamanya sehingga dapat terlaksananya kegiatan Majlis Dzikir yang penuh khidmah saat ini.
Perkumpulan  jama’ah Al Khidmah telah diakui dan berbadan hukum, selain itu Al Khidmah berfokus pada amaliyyah dalam beragama dan bersifat netral tidak terikat ataupun menduntu.kung kepentingan poitik maupun golongan tert
"Lanjut H.Emil, Al Khidmah saat ini telah resmi berbadan hukum yang diakui oleh Negara Indonesia dan Al Khidmah bersifat netralitas tidak mengutamakan kepentingan Politik maupun golongan sehingga dapat diterima oleh Masyarakat seluruh Indonesia khususnya yang beragama Muslim,ujarnya.
Tak hanya itu, masyarak setempat merasa bahagia atas digelarnya Haul Akbar Gresik yang telah berlangsung puluhan tahun.
“Alhamdulillah, acara seperti ini sangat kami dukung. Jika kita belajar agama pasti kita tahu bahwa dalam hadist dijelaskan majlis dzikir merupakan taman surga. Dijelaskan pula dalam hadist bahwa majlis dzikir dapat memberikan ketentraman dan keberkahan.” Ungkap Faris warga Gresik

Sabtu, 12 Januari 2019



GRESIK – Calon anggota legislatif Kabupaten Gresik, Hj. Hudaifah, S.H. atau yang akrab disapa Yuk Hudaifah menegaskan seni budaya pencak silat harus terus dilestarikan karena merupakan seni bela diri khas nusantara warisan para leluhur.

“Saya sangat bersyukur, masih banyak pihak yang secara aktif melestarikan seni bela diri khas Nusantara.”ungkapnya

Hal tersebut diungkapkan Yuk Hudaifah pada saat memberikan sambutan pada silaturrahmi Persatuan Pencak Silat Tongkat Putih dan Paguyuban Pencak Silat se-Kecamatan Manyar, Bungah, dan Sidayu tadi malam (12/01/2019) di Lapangan Manyar Sidomukti, Kabupaten Gresik.

Yuk Hudaifah yang juga seorang aktivis sosial tersebut menyoroti semakin tingginya minat kaum hawa mempelajari seni bela diri merupakan suatu hal yang positif untuk menjaga keamanan diri secara mandiri.

“Ada yang unik dari pengamatan saya, dimana semakin meningkatnya minat perempuan di dunia pencak silat. Ini merupakan hal yang positif sebagai bekal menjaga diri dari kemungkinan kejahatan yang semakin marak dewasa ini. Terlebih Gresik sebagai kota industri tak sedikit wanita pulang tengah malam disaat pergantian shift.” Tambahnya.

Wanita yang saat ini maju sebagai calon anggota DPRD Gresik dari PKB dapil Manyar, Bungah, dan Sidayu no urut 3 juga mendorong para pesilat untuk mengembangkan diri guna berprestasi mengharumkan nama Indonesia di ajang Internasional.

Tak lupa, beliau menyoroti perlunya perhatian khusus ada cabang olah raga pencak silat guna mendapatkan fasilitasi,  perhatian, dan pembinaan yang lebih intensif. Tentunya perlu adanya keterlibatan pemerintah, stakeholder, dan juga perguruan pencak silat. Gagasan tersebut mendapat apresiasi dari para pesilat yang memenuhi lapangan Manyar Sidomukti.


Selasa, 25 Desember 2018



Peringatan hari ibu yang diperingati pada tanggal 22 Desember kemarin menjadi momentum beberapa orang baik merayakan maupun memberi ucapan kepada ibundanya.

Namun berbeda dengan ratusan anggota Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Manyar di Desa Pejangganan, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik.

Komunitas ini merayakannya dengan menggelar kegiatan doa bersama dan galang amal untuk korban tsunami di Banten dan Lampung.

“ Kegiatan ini merupakan aksi simpati kepada saudara – saudara kita yang terkena musibah bencana alam tsunami di Banten dan Lampung. Semoga bantuan ini dapat meringankan beban dan penderitaan saudara – saudara kita yang menjadi korban.” Kata ketua PAC Fatayat NU Manyar, Hj. Hudaifah, S.H., Selasa (25/12/2018).

Dalam kegiatan tersebut PAC Fatayat NU Manyar juga menghadirkan Annisa Wahyuningtiyas, salah satu tokoh muda Gresik yang berprestasi untuk memberikan materi Women Personal Class kepada ratusan anggota Fatayat NU Manyar.

Wanita yang tercatat sebagai Top 5 Duta GenRe Jawa Timur tahun 2018 dan juga anggota Cak dan Yuk Gresik tersebut tak lupa ikut mensosialisasikan program GenRe yakni menunda nikah dini, menolak seks pra nikah, dan menghindari penyalagunaan NAPZA.

“Kehadiran tokoh muda Gresik diharapkan dapat menginspirasi remaja yang hadir dan juga menjadi sarana transfer ilmu antara  para ibu – ibu muda kepada anaknya. Harapan kami, acara semacam ini dapat meningkatkan kompetensi kalangan perempuan serta menambah wawasan kita dengan menghadirkan tokoh yang telah mumpuni di bidangnya guna mempperluas cakrawala pengetahuan kita semua. Ungkap ketua PAC Fatayat NU Manyar, Hj. Hudaifah, S. H.

Pemilihan narasumber dari tokoh muda secara tidak langsung memberikan pembelajar kepada kita semua untuk memberdayakan generasi milenial.

“Disini kita membuka mindset bahwa perlunya ide dan aspirasi dari kaum milenial, hadirnya tokoh muda bisa memberikan pengetahuan dan penyampaian dengan cara yang lebih fresh.” Tambah Hj. Hudaifah, S.H.

A call-to-action text Contact us